Shogun, jika kita mengetik kata itu di google maka yang muncul adalah jenderal native jepang. Ya, Suzuki menamakan motor ini dengan Shogun sangatlah tepat karena memiliki makna yang mendalam yaitu sebagai jendral perang yang gagah berani. Lagipula kata Shogun sangat renyah didengar di telinga kebanyakan orang, baik dari Solo, Surabaya, atau pun orang Merauke, rata-rata menganggap kata Shogun enak dan renyah didengar. Emange tahu bulaat.
Sebenernya terasa percumah menjelaskan motor ini, karena masyarakat sudah sangat akrab dengan motor legenda ini. nah kali ini saya hanya akan mengupas rasa yang saya rasakan ketika memelihara shogun.
Shogun yang saya pilih saat itu adalah Shogun 125 SP FL, seperti klan shogun yang lain, motor ini berkarakter galak tapi lembut dan gak bising, renyah lah suara standarnya. Rangka yang dipakai shogun ini memiliki karakter lentur yang sangat mudah diajak untuk berbelok. apalagi dijalan lurus, sangat stabil. Ukuran rangka nya pun sesuai dengan orang asia, yaitu tak terlalu besar dan ketika dinaiki terkesan mantab.untuk suspensinya sendiri cenderung kaku, iya karena pas saya beli udah dalam kondisi modif suspensi depan jadi bagian depan cenderung kaku, tapi saya pernah merasakan shogun punya temen yang masih standar ting-ting, nah rasanya lembut. Saya lebih suka kondisi yang sekarang karena ukuran lebih pendek dan kaku jadi lebih rapi ketika melibas tikungan walau kurang nyaman di jalan yang bergelombang. Untuk suspensi belakang yang standar pun masih sangat nyaman walau umur motor udah 9 tahun.
Untuk velg dan ban, saya masih menggunakan velg standar yaitu palang 10 y miring mirip punya Satria FU. Dengan dikombinasikan ban IRC ukuran 90/90 belakang dan 80/90 untuk depan, sungguh sangat mantap pengendaliannya ketika menikung. Belok miring mah asik-asik ajah.
Mesin motor umur 9 tahun pada umumnya sudah mengalami penurunan performa, tapi tidak dengan Shogun ini, performa masih mampu berlari 120km/h di jalan lurus mojokerto-surabaya atau di tol suramadu. rentang tenaga baru mulai nendang saat putaran mencapai 6000rpm hingga 10ribu rpm. terasa kalah diputaran bawah, jadi harus pinter-pinter memainkan mesin ini agar bisa kencang maksimal. Suara yang kasar pun wajar jika melihat umur yang sudah 9 tahun berjalan. Uniknya, walau kasar, tapi tak sekasar SupraX125 di umur yang sama.
Body motor umur 9 tahun rata-rata sudah terlihat jadul walaupun dirawat dengan dipoles sekalipun, tapi itu tak berlaku bagi Shogun FL, jika dirawat cat nya, hingga kini belum lh terlihat jadul. Apalagi jika disanding kan dengan cat Doff atau matte yang lagi ngetrend tahun 2016 ini, jadi terlihat muda euy. Secara kualitas bahan pun shogun fl gak main-main, kualitas tinggi, terbukti dengan umur tua tapi bodi gak bergetar hebat. Sangat berbeda dengan honda yang body plastiknya bergetar hebat di umur yang sama.
Isu yang berkembang di masyarakat adalah sparepart suzuki yang langka. Sebenernya engga langka, masih tetap ada yang jual kok, jaman sekarang kan era online, cari online aja masih bejibun. Dan keuntungan memiliki motor exsklusif adalah minimnya sparepart KW, nah kalo yang punya dikit, berarti part KW nya dikit juga bahkan nyaris gak ada, jadi aman dari part palsu.Kualitas part SGP mah berani diadu, sangat baik menurut saya jika saya bandingkan head-to-head dengan produk kompetitor yang jadi kendaraan sejuta umat alias pasaran. Misalnya body plastik, material klep, material kampas kopling, dan material kruk as.
Overall, rata-rata orang yang pelihara motor ini adalah penggemar, bukan beli karena butuh tapi beli karena suka. Sementara peliharaan saya ini saya pakai untuk kendaraan operasional juga, hihihi. Sangat irit terbukti sudah berkali-kali saya pakai buat touring Tawangmangu(deket Solo)-Bangkalan(madura) total hanya butuh minum premium 45ribu rupiah dan itu masih sisa lumayan buat puter2 kota, hehe. bayangin aja cuma 45ribu bisa touring sejauh 275km, irit banget bukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar